“Berwisata
dan membebaskan pikiran, tidak harus jauh dengan biaya mahal. Bewisata
merupakan kegiatan yang membuat kita menemukan hal baru sehingga mampu
membebaskan pikiran dan menenangkan hati yang puas.”
Hari
jumat 12 oktober, setelah berjanjian bersama ifil sebenarnya arman juga ikut
namun karena ada urusan dipinrang akhirnya hanya kami berdua. Setelah
melaksanakan sholat ashar saya dan ifil bergegas menuju pintu 1, untuk meminjam
sepeda. Disini kami agak sedikit kaget ternyata syarat untuk meminjam sepeda
tidak hanya menitipkan kartu mahasiswa tetapi juga lengkap dengan kartu tanda
penduduk. Setelah melakukan registrasi dan memilih sepeda (mengecek ban, rem
dan gigi) akhirnya kami berangkat menuju pelabuhan lakkang. Sesampainya
dipelabuhan langgkang kami sudah meliht beberapa mahasiswi dan warga yang ingin
menyebrang. Sudah mulai berdatangan untuk menyebarng menuju pulau mereka.
Sebenarnya Desa Lakkang ini tepat berada satu daratan dengan kota makassar Cuma
akses darat ke desa lakkang belum terdapat. Hal tersebut megakibatkan perahu
merupakan transportasi utama yang digunakan penduduk desa ini, apabila ingin
berkunjung ke kota makassar. Setelah menunggu sekitar 35 menit akhirnya perahu
yang ingin kami tumpangi bereangkat juga. Kami sempat terpukau dan saya
berulang kali mengucapakan ( bayangkan
di koa makassar kita masih bisa merasakan hal ini). Saya menikmati setiap detik
moment perjalanan, memang ini bukan pertama kalinya saya naik perahu. Setelah
20 menit diatas perahu akhirnya samar terlihat dermaga dari desa lakkang.
****
Kami berajalan
menyusuri setiap sudut dari desa lakkang, belok kiri, lurus singgah sebentar
ambil foto, lalu naik belok kanan dan begitu seterusnya hingga semua bgian desa
kami lalui. Yang membuat saya kagum dengan desa ini ialah, setiap ruma pasti
memiliki pagar dari bambu yang dicet rapi. Jalan-jalan didesa ini juga meskipun
kecil namun bersih dan semuanya terbuat dari paving block. Setiap rumah pasti
memiliki pekarangan yang luas beserta berbagai pohon dan tanaman sehingga membuat
desa ini masih terasa begitu sejuk dan asri.

Gambar disamping
menunjukan kondisi dermaga yang mneuju desa lakkang, dermaganya masih bagus.
Terlihat banyak motor yang parkir yang mau menuju desa seberang.


Kondisi jalan bagus
dan terawat serta menggunakan paving block sehingga membuat kami pengendara
sepeda merasa begitu nyaman apalagi banyak terdapat pohon yang meghiasi setiap
halaman rumah.

Sayang
kedatangan kami terlambant karena masa panen telah usai, coba anada bayangkan
bagaimana rasanya bersepeda, dimana disebelah kanan anada sawah dan sebelah
kiri anada empang. Bukankah itu sangat menyenangkan.


0 komentar:
Posting Komentar