Tampilkan postingan dengan label hilangnya sim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hilangnya sim. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 September 2014

Hilang nya SIM


Hari ini ada satu pelajaran penting yang saya alamai. Beberapa waktu lalu bapak saya menyuruh saya untuk menyimpan sim nya dengan baik, karena beliau lupa membawapulang sim nya ke timika. Jadi rencananya apabila ada orang yang pulang ke timika saya disuruh unuk menitipkan sim nya kepada mereka. Waktu itu saya sempat lupa menaruh sim nya dimana, saya kaget saya kira hilang. Ternyata simnya ada di dalam amplop berwarna coklat. Beberapa kali sempat saya ingin menyimpannya di kamar belakang tapi terus saja saya tunda. Beberapa kali saya juga ingin mengeluarkan simnya dari amplop itu, karna pernah sekali saya sudah membiarkanya tergelatak begitu saja dilantai kamar tamu. Hari itu sekitar jam 6 magrib teman saya menelpon bahwa dia akan segera berkunjung ke makassar dan mau menginap di rumah saya. Ototomatis saya harus membersihkan rumah, merampikan kamar dan sebagainya. Meskipun yang datang adalah teman akrab saya tapi tetap saja, sebagai tuan rumah yang baik. Alangkah indahnya apabila dia datang dalam keadaan rapi. Saya rasa pada saat membersihkan dengan terburu-buru saya mungkin memasukannya ke kantong sampah tampa sadar.  Beberapa hari berselang ketika bangun tidur saya baru sempat terbayang dengan sim bapak saya. Saya mencari kantong sampah yang kemarin tapi sudah tidak ada, dan itu berarti suah terbuang. Saya sempat pergi ke tempat pembuangan sampah dan melihat tumpukan sampah. Tentu saja pasti sampah saya sudah hilang ditelan tumpukan sampah, atau mungkin saat ini sim itu sudah hilang menjadi abu pembakaran.
Saya begitu meyesali kecerobohan saya, kenapa tidak dari kemarin saya meletakkannya di tempat yang aman, mengeluarkannya dari amplop agar mudah terlihat dan sebagainya.  Tapi yah sudahlah. Saya lantas berfikir bahwa.
1.       Sebagai umat islam saya mutlak menyadari bahwa, Allah maha mengetahui segalanya.
2.       Bukankah saya percaya bahwa, tidak ada satu daun pun yang jatuh kepermukaan bumi tampa kekuasaan dari Allah.
Oleh sebab itu saya yakin bahwa, hilangnya sim bapak saya semua itu telah diatur oleh Allah SWT. Pasti ada hikmah di balik ini semua. Dan semoga saya bisa mengambil pelajaran yang penting dari persitiwa ini. Lagipula saya rasa kita tidak perlu menyesali segala sesuatu terlalu dalam, karna semuanya kan berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Lagi pula saya juga kan tidak sengaja menghilangkannya. Kalau memang sim itu tidak mau hilang pasti Allah akan mengingatkan saya untuk segera sadar tidak membuang amplop coklat itu. Maka dari itu semua ini sudah terjadi atas kehendak Allah SWT.


Makassar 29 Mei 2014
A Sandy Wijaya Rifai

Jam 17.10