Cuma Rindu

Aku Cuma rindu denganmu.
Rindu yang tak dapat ku bendung.
Rindu yang teramat dalam.

Aku rindu denganmu, dengan caramu berdebat denganku.
Aku rindu denganmu, dengan caramu memarahiku.
Aku rindu denganmu, dengan cara kita tertawa atas kekonyolan kita.
Aku rindu denganmu, hingga aku mengingatmu.

Aku Cuma rindu.
Cuma rindu, yang aku punya.
Aku tak ingin engkau kembali.
Karna aku, cuma rindu.

Aku ingin merindukanmu.
Meskipun aku tauh.
Tak sedikitpun ada rindu untukku.

Universitas Indonesia, Depok
12 Mey 2016 / 21.21 p.m 

Menanti Hujan

Dijakarta dan beberapa daerah di Indonesia sudah dilandah Hujan bulan Oktober. Saya sudah lupa tapi bukan amnesia bahwa, kapan terakhir kali Makassar di guyur Hujan. Saat ini makassar sudah terlalu panas. Tidak kenal siang atau malam rasanya keringat terus keluar. Saya terus menantikan turunnya hujan untuk pertama kalinya. Selain karena ingin memanjatkan doa. Karena ada 10 waktu yang sangat mujarab untuk memanjatkan doa salah satunya yaitu pada saat hujan tiba. Yah, sambil menunggu hujan di awal november ini mari kita dengarkan saja musikalisasi puisi " Hujan di Bulan Juni". 

Beruntung

Mungkin merasa beruntung,

Ketika tidak pernah merasa sendiri.

Selalu merasa yakin dengan setiap langkah,

Karena merasa bahwa ada yang di samping

Tentu saja, bukan di depan atau di belakang.

Tapi ada yang di samping.

Aku mungkin sedikit membosankan

Tapi kami bisa tertawa

Aku mungkin agak pelit

Tapi kami selalu berbagi.

Kami memang berbeda

Tapi hati yang menyatukan kami

Kami tak sama,

Tapi kami bersama-sama.

Makassar, 27 Agustus 2014

Emosi

Kadang emosi mencuat
Begitu kuat begitu ber api-api
Api ketemu api
Di bakar semakin berani

Ketika Emosi mencuat
Tidak ada yang benar
Yang ada semua salah
Kecuali aku

Aku yang menguasai semua
Aku yang mengetahui semua
Akulah yang paling benar
Diantara yang salah

Lebih Rendah

Gambar By. Roni

Jadilah seperti air
Kalau bisa lebih rendah
Ia bisa masuk menempati kekosongan 
Tapi tidak pernah merasa tinggi
Selalu lebih rendah

Jadilah seperti udara
Dirasa tapi tidak nampak
Dibutuhkan tapi tak dilihat

Bintang bukan berarti tinggi
Tapi bintang, menandakan ribuan bintang

 

Tentang Cinta

Ini bukan tentang sepi yang melanda diri

Juga bukan tentang rindu yang terasa

Ini adalah perasaaan hati

Yang terbayang untuk di rasa

Pada siapa aku akan berkata

Tentang hati yang dicari

Pada siapa aku bertanya 

Tentang cinta di hati

Masalah Waktu

Kapal Karam di Bacan Dok. Pribadi

Ini hanya masalah waktu

Yah masalah waktu

Tentang kau yang dulu kekar

Tentang kau yang menantang samudra 

Yang kini menjadi kenangan

Keyakinan

Tak perlu kau tanyakan pada bintang, tentang apa yang ku rasakan malam ini.
Percuma kau berlari dan menyapaku dimalam ini ketika semua sedang asyik bermain.
Ini bukan hal yang patut untuk dipermainkan, ini bukan cerita omong kosong, tentang ruang hampa udara..

aku diam dan termenung, membayangkan apakah aku mampu melewatinya,
rintik hujan memantulkan percikannya di pertemuan tanah dan genangan air
tatapan yang kosong metapa kelangit
bimbang dalam diam termenung dalam ragu

aku bingun tentang semuanya
aku bimbang namun harus mengambil putusan ini
tapi aku yakin dengan apa yang ku perbuat

Mereka dan Mimpi

Aku pernah mendengar tentang mimpi mimpi mereka
Aku pernah merasakan tentang apa yang mereka impikan
Aku tauh impian mereka
Aku tauh apa yang aku impikan

Mereka hilang arah
Tenggelam dalam buaian mimpi
Hingga mereka hanyut terbawa mimpi
Hingga mereka tak tauh arah

Hingga kini mereka tetap bermimpi
Hingga kini pula mereka terbuai dalam mimpi

Makassar 4 November 2012