Sabtu, 11 Juni 2016

Memulai Kembali

Halo, Apa kabar ? wah rasanya lama sekali saya tidak update dan posting di blog saya. Padahal banyak tulisan yang saya buat, tapi menjadi koleksi pribadi. Jujur, sering saya ingin update cuma gara-gara sibuk atau lupa jadi malah tidak ter-update.

Oh, Iyah ! Insya Allah kedepannya saya akan memulai menulis lagi, paling tidak dalam satu bulan ada satu tulisan atau karya yang saya publish di blog saya ini. Setidaknya saya ingin melatih diri saya untuk mulai menulis lagi. Apalagi insya Allah tahun depan saya akan memulai hidup sebagai seorang mahasiswa lagi. Pasti banyak tugas dan tulian yang harus saya buat. Nah, dari sekarang ini saya ingin melatih diri saya untuk mulai menulis lagi biar terbiasa. Lagian dengan menulis, banyak hal yang bisa saya ceritakan dan menjadi diary online saya. Otak manusia punya kapasitas dalam menyimpan memori. Melalui tulisan, saya ingin menyimpan memori yang pernah saya lewati menjadi catatan yang suatu saat bisa saya baca lagi, bila mana saya sudah mulai lupa dengan hal itu.

Oh yah, semoga target ini bisa berhasil yah. Satu lagi untuk salam pembukaan ini. Saya mau kasih satu lagu dari penyanyi favorit saya. 


Jumat, 24 April 2015

Lagu

Seperti anda, bagi saya lagu atau musik tidak hanya sebagai penghibur dikala senang maupun duka. Musik tidak saja hadir dikala kita sedang menunggu, atau disaat kita sedang bosan untuk melakukan sesuatu. Saya senang sekali mendengarkan satu jenis musik atau lagi berulang ulang dengan melakukan satu aktifitas tertentu seperti membaca atau sebagainya. Nah, ketika sudah mulai bosan biasanya saya akan cari lagu lain dan sudah tindak intens mendengarkan lagu itu lagi. Tapi kadang suatu saat ketika tiba-tiba mendengarkan lagu itu. biasanya saya akan teringat kembali dengan kejadian atau moment dulu pada saat mendengrkan lagu itu.

Brunei Darussalam 
27 April 2015
Jam 23.03

Brunei Here i am


Masjid Omar Ai Brunei Darussaam
Sebagai orang yang lahir dan di besarkan di daerah perantuan, sudah sewajarnya saya tidak perlu merasa secemas ini hidup untuk pertama kalinya di Negri orang. Baru beberapa jam saja di Brunei, hati saya diliputi beragam kecemasan di tambah lagi saya belum bisa berbicara dengan orang tua saya yang ada jauh di Timur Indonesia tepatnya di Timika.


Disaat-saat seperti inilah ternyata saya bisah berfikir, tentang bagaimana ayah saya yang dengan usia sangat mudah, sudah harus pergi merantau ke Timika. Bagaimana dulu perasaan ayah saya ketika dia harus pergi meninggalkan kampungnya tampa ada arah yang jelas juga, apakah dia bisa lebih baik atau malah jauh tambah buruk lagi. Apalagi tahun 70 an dulu. Pasti jarak antara sulawesi dan irian ( kala itu disebut) terasa begitu jauh dan asing ditelinga kita. Ibu saya pernah bercerita tentang ayah saya yang di jual sebagai buruh tebang kayu di pedalaman hutan sorong.tapi karena beliau tidak kuat lagi hidup di hutan, makanya beliau cari cara agar bisa di bawah ke kota sorong. Akhirnya beliau memilih makan sabun supaya perutnya bisa diare dan beliau bisa di bawah berobat ke kota sorong. Di sorong selepas keluar jadi tukang kayu, hidup beliau tidak berubah menjadi lebih baik lagi. Beliau melakukan beragam pekerjaan mulai dari ojek, kerja jadi buruh di orang dan sebagainya. Tinggalnya juga hanya menumpang sana sini.

Memang sih saya belum satu hari apalagi tiga hari ada di brunei. Karena biasanya saya adalah tipe orang yang sangat cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Saya sering mengatakan bahwa, saya hanya butuh waktu tiga hari untuk bisa menyesuaikan diri dan merasa nyaman dengan koto tsb. Saya berharap hal ini bisa juga saya terapkan untuk saat ini amin..

Harusnya saya juga sadar masa ayah saya aja yang dulu usia merantaunya jauh lebih mudah dari saya dengan arah dan apa yang ingin di capai di tanah perantuan belum jelas, beliau bisa survive dengan baik. Kenapa saya yang mulai dari pekerjaan hingga tempat tinggal sudah jelas. Bahkan, sebelum saya sampai di brunei saya sudah tauh kapan waktu saya pulang untuk cuti. Lagian kalau saya kerja di Brunei, saya akan lebih sering bisa pulang ke Timika di bandingkan kalau saya kerja di Makassar. Secara sebagai Pekerja Profesional katanya kita berhak untuk mendapa cuti paling cepat 3 bulan sekali. Bukanya dari awal saya sudah mendambakan saat-saat seperti ini.

Saya berharap apa yang saya rasakan saat ini hanya sebuah perasaan baru saja, untuk harus menyusaikan diri dengan lingkungan baru. Besar harapan saya untuk bisa survive dan menjadi langkah awal saya untuk bisa meraih kesuksesan di kemudian hari. Saya ingat sekali, urusan saya hingga waktu keberangkatan bisa diperlancar dengan sangat mulus karena banyak doa yang ada di belakang saya. doa ibu dan ayah, doa suadara, doa sahabat, doa teman, doa teman pengajiannya ibu, doa nenek, doa tetangga, doa petugas BNP3TKI, doa ibu-ibu yang baru saya kenal di bandara, doa peminta sumbangan dan semuanya. Semoga Allah selalu melapangkan dan memperlancar jalan saya menuju apa yang betul betul saya harap dan impikan amin.

Brunei Darussalam, 
27 Januari 2015 .
Jam 17.06


Kamis, 01 Januari 2015

QZ8501

Duka yang mendalam saya haturkan untuk seluruh keluarga korban Air Aisa QZ8501 penerbangan surabaya menuju singapura, pada hari Minggu kemarin. Jujur saya berusaha ber empati sedalam dalamnya kepada anda semua bahwa semoga anda bisa melapangkan dan mengikhlaskan segala apa yang telah menimpa saudara, keluarga, ayah, ibu dan sahabat anda pada hari minggu pagi kemarin. Yang namanya kehilangan adalah sesuatu yang sangat menyakitkan dan hal yang paling berat yang akan kita hadapi kedepannya. Hari hari pasti akan terasa sulit untuk dilalui tampa mereka orang yang betul betul kita cintai. Pasti akan banyak sekali kenangan yang muncul silih berganti mengiangatkan anda ketika masih bersama dengan mereka.
Jangan pikirkan dengan cara apa mereka pergi meninggalkan kita. Tapi pikirkan dan yakinkan dalam hati anda bahwa saat ini mereka telah bahagia bersama Sang Pencipta Mereka. Saat ini hal yang paling baik bagi mereka adalah di ikhlaskan. Anda pasti tauh dan anda pasti bisa merasakan bahwa, yang pergi itu Cuma jasadnya. Tapi roh dan jiwanya akan selalu hadir dalam setiap tarikan nafas anda bersama seluruh kenangan yang telah anda lewati bersama-sama mereka.


Jumat, 05 Desember 2014

Catatn Harian

Sejatinya sebagai manusia yang perlu kita lakukan ialah, tetapkan keinginan, berusaha, percaya dan yakin bahwa itu akan terkabul. Saya masih ingat sekali beberapa bulan yang lalu saya sering bilang kepada teman-teman dan orang tua saya mengenai keingin saya untuk berhenti kerja dari Tempat saya berkerja sebagai tenaga Arsitek. Alasan saya cuma satu, saya agak penat dan butuhkan liburan. Secara ketika bekerja kita tidak seneaknya bisa meminta liburan seperti pada saat kuliah dulu. Rencananya sih, waktu itu saya ingin berhenti kerja sekitar 1 bulan atau 2 minggu untuk melakukan hal yang saya suka. malamnya begadang, besoknya bangun siang, jalan bebas tampa ada beban, bisa masak, bisa buat lampion kembali dan sebagainya. tapi jujur waktu itu saya masih agak ragu, karna tentu saja. setelah berhenti kerja siapa yang bisa menjamin saya bahwa, saya langsung akan dapat kerja setelah satu bulan berhenti?

akhirnya saya mengurungkan niat saya untuk berhenti. Allah punya rencana selalu indah. Pada bulan depannya Alhamdulillah saya telah di terima dan sudah membaca kontrak kerja bahwa saya di terima sebagi assiten arsitek di salah satu perusahaan yang ada di luar negri. Disitulah niat saya untuk berhenti kerja semakin mantap. tentu saja saya juga ingin menyelesaikan segala urusan administrasi untuk work permit dan visa saya. Lagian kalau saya tidak berhenti kerja, urusan administrasi saya akan mengganggu kinerja saya di kantor Jadi pada ertengahan bulan setelah bos saya balik dari Austria dan tepat Sebelum 2 minggu saya berhenti surat pengunduran diri sudah terletak manis diatas meja bos saya. Pokoknya intinya dalam surat pengunduran diri saya tulis bahwa, sebagai seorang yang masih fresh graduate saya memiliki kepercayaan bahwa " seorang arsitek dilihat bukan dari sebagus apa karya yang dihasilkan, tetapi seberapa banyak pengalaman yang telah ia dapat untuk dijadikan referensi dalam merancang" oleh sebab itu saya katakan bahwa, saya mau merantau dulu untuk mencari pengalaman di tempat lain dan waktu itu tujuan saya adalah bali. Soalnya masih malu untuk bilang kalau mau ke luar negeri.

Akhirnya pada tanggal 1 november yang bertepatan di hari sabtu saya resmi telah mengundurkan diri dan bebas dari segala urusan mengenai SPBU dan rancangan bangunan penunjangnya. Tapi alhamdulillah saya tidak berhenti total bekerja karena dilain sisi, saya juga mendapat proyek gambra rumah yang nilainya 2 kali lebih besar dari gaji saya saat itu dan kerjanya pun lebih santai karena saya kerjanya pada malam hari di rumah. Saya berhasil menyelesaikan pekerjaan ini sekitar tanggal 24 november kemarin. Nah, pada saat pekerjaan ini sudah selesai saya sempat gundah karena saya sudah tidak ada kerjaan lagi. mana visa belum keluar tapi akhirnya saya sadar bahwa, bukan kah diawal saya telah mengatakan ingin libur sekitar 2 minggu dan alhamdulillah sekarag adalah hari ke 10 saya bermalas-malasan dan tadi ada email bahwa, Ijin kerja saya sduah selesai dan disetujui oleh pihak keduataan. Sekarang mereka lagi ajukan visa dan mungkin menggu dapan udah beres jadi saya tinggal di suruh medical chekup and go to abroad like my dream before.

Alhamdulillah sekali, ketika semua yang kita harapkan bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan dan inginkan. Sebagai manusia biasa, kita cuma bisa terus meminta kepad sang KHalik. Kepada Sang Kuasa. dan Mengucap Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah ia berikan kepada kita semua. Amin

Makassar, 5 Desember 2014

Minggu, 30 November 2014

"Tidak ada yang Buruk, semuanya baik, Semuanya ada Hikmah. Semuanya bisa dijadikan pelajaran"

Rabu, 19 November 2014

Sedih sekali malam ini baru mebaca kejadian yang kemarin terjadi di Kampus saya Unhas. Tentang warga yang menyerang masuk kedalam kampus dan dengan tindakan anarkisnya merusak sejumlah fasilitas kampus. Pos satpam di hancurkan dan dibakar, sepeda sepeda yang terdapat di pintu satu yang dulu sewaktu masih kuliah sering saya gunakan untuk bersepeda di unhas bahkan samapi di pulau lakkang kini tinggal arang-arang hasil kebakaran saja yang tersisah, rumah kaca yang didalamnya terdapat banyak sekali tanaman kini sudah hancur. Apalagi membaca beberapa postingan teman teman yang berada di TKP bahwa ternyata aparat yang ada pada saat kejadian malah membiarkan kerusuhan antara warga dan mahasiswa terjadi begitu saja. Bahkan beberapa sepeda motor milik mahasiswa dibakar dan sejumlah mahasiswa yang berada di Masjid kampus ikut menjadi sasaran amukan massa. Kenapa ini semua harus terjadi di dalam kampus ? yang notaben nya meruapakan tempat yang paling terhormat. Dari kampus semua dihasilkan. ini adalah tempat sakral pendidikan, tapi kenapa terjadi seperti ini ?

Semoga indonesia kedepannya bisa jauh lebih baik lagi. Marilah kita merubah hal baik dari diri kita sendiri dulu. Dengan mulai menghormati semua orang, dan menghargai setiap orang.